Latihan Pemaparan Desa Anti Korupsi oleh Kepala Desa Kebowan, Jarot Wiyono, Dipandu oleh Camat Suruh, Vega Lazuardi, S.STP., MM
Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang –Desa Kebowan mengadakan latihan pemaparan untuk persiapan penilaian Desa Anti Korupsi (DAK). Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa desa siap menghadapi penilaian dan mendapatkan hasil yang optimal dalam implementasi program Desa Anti Korupsi yang telah dijalankan selama ini. Kepala Desa Kebowan, Jarot Wiyono, memimpin latihan pemaparan ini, yang dipandu oleh Camat Suruh, Vega Lazuardi, S.STP., MM, serta dihadiri oleh seluruh perangkat desa dan perwakilan masyarakat.
Latihan pemaparan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang penilaian Desa Anti Korupsi (DAK) yang dilaksanakan oleh pihak kecamatan. Dalam kesempatan ini, Camat Suruh, Vega Lazuardi, memberikan arahan, masukan, dan evaluasi untuk memastikan bahwa desa siap memberikan pemaparan yang maksimal terkait implementasi pencegahan korupsi, transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa.
Kegiatan latihan pemaparan ini memiliki beberapa tujuan yang sangat penting dalam persiapan menghadapi penilaian DAK, antara lain:
- Meningkatkan Kesiapan Pemaparan
- Mengevaluasi Program Desa Anti Korupsi
- Memperkuat Kolaborasi Pemerintah Desa dan Masyarakat
- Mengasah Kemampuan Pemaparan dan Presentasi
Latihan pemaparan ini dimulai dengan pembukaan oleh Camat Suruh, Vega Lazuardi, S.STP., MM, yang memberikan pengarahan tentang tujuan dari penilaian Desa Anti Korupsi dan apa saja yang menjadi kriteria penilaian. Camat Suruh menjelaskan bahwa transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan bersama adalah hal-hal yang menjadi fokus utama dalam penilaian ini.
1. Pembukaan oleh Camat Suruh
Dalam sambutannya, Camat Suruh memberikan dukungan penuh kepada Desa Kebowan yang telah berkomitmen untuk menjalankan Desa Anti Korupsi. Camat Vega Lazuardi menekankan bahwa komitmen dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dana desa sangat penting untuk memastikan bahwa dana desa digunakan secara benar dan sesuai peruntukannya.
2. Pemaparan oleh Kepala Desa Kebowan, Jarot Wiyono
Kepala Desa Kebowan, Jarot Wiyono, memulai latihan pemaparan dengan menjelaskan berbagai inisiatif yang telah dilakukan oleh desa dalam rangka menerapkan program Desa Anti Korupsi. Beberapa hal yang dipaparkan antara lain:
- Penerapan prinsip transparansi dalam pengelolaan anggaran desa, seperti penyusunan anggaran desa yang terbuka untuk masyarakat, laporan penggunaan dana yang disampaikan secara berkala, dan papan pengumuman yang berisi informasi tentang penggunaan anggaran desa.
- Partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pengelolaan dana desa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi penggunaan dana desa. Masyarakat diberdayakan untuk ikut serta dalam pengawasan.
- Penguatan peran BPD (Badan Permusyawaratan Desa) dalam proses pengawasan penggunaan anggaran desa. BPD berperan aktif untuk memastikan bahwa dana desa digunakan sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat.
- Pelaksanaan pelatihan bagi perangkat desa dan masyarakat tentang mencegah korupsi, serta cara-cara menghindari penyalahgunaan anggaran dalam pembangunan desa.
3. Tanya Jawab dan Diskusi
Setelah pemaparan dari Kepala Desa, Camat Suruh, Vega Lazuardi, membuka sesi tanya jawab dengan peserta. Beberapa pertanyaan yang diajukan berfokus pada:
- Strategi pengawasan dana desa yang melibatkan masyarakat dan lembaga independen seperti inspektorat.
- Upaya desa dalam memastikan bahwa pembangunan desa berjalan sesuai dengan rencana dan tidak ada penyimpangan anggaran.
- Evaluasi penggunaan dana desa, serta peningkatan kualitas laporan pertanggungjawaban untuk memastikan akuntabilitas.
Diskusi ini memberikan kesempatan bagi perangkat desa dan masyarakat untuk memberikan masukan dan ide untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Desa Anti Korupsi.
Untuk lebih mempersiapkan diri, peserta latihan melakukan simulasi pemaparan di hadapan tim penilai yang terdiri dari Camat Suruh, Kasi PPMD, dan beberapa pejabat kecamatan. Kepala Desa Kebowan bersama perangkat desa mempresentasikan seluruh kegiatan Desa Anti Korupsi secara terperinci, dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Simulasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lebih nyata tentang bagaimana cara menyampaikan informasi secara efektif kepada tim penilai.
Setelah sesi simulasi, Camat Suruh memberikan beberapa masukan konstruktif mengenai cara-cara yang perlu diperbaiki, seperti memperjelas indikator pengawasan, dan lebih memperkuat kolaborasi dengan masyarakat dalam melakukan pengawasan. Camat Vega Lazuardi menekankan pentingnya pembenahan administrasi dan peningkatan komunikasi antara pemerintah desa dengan masyarakat agar program Desa Anti Korupsi dapat berjalan dengan lebih maksimal.
Manfaat Latihan Pemaparan Desa Anti Korupsi
- Peningkatan Kesiapan dan Kepercayaan Diri
- Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Program
- Penguatan Kolaborasi Pemerintah Desa dan Masyarakat
- Meningkatkan Kualitas Pemaparan di Hadapan Tim Penilai
27 Maret 2025 14:51:27
Thanks for your sharing! this is really helpful, I am always trying to <a href="https://escaperoads.org">escape...