Sebagai Desa yang memiliki Bu Kades seorang Bidan membuat kesehatan lebih layak diperhatikan, termasuk kesehatan lansia. Kini, tak hanya posyandu balita, namun posyandu lansia kini juga digalakkan untuk memantau kesehatan para lansia hingga merintis posyandu remaja menjadi program kesehatan Desa Kebowan.
Lansia merupakan salah satu aset Desa. Bagaimana tidak, lansia membutuhkan effort tinggi dalam submersibel kontrolnya. Baik dalam segi kesehatan fisik maupun mental. Oleh karena itu bahkan Bapak Bupati Semarang memperhatikan lansia dalam program posyandu lansia.
Tak heran kucuran dana untuk penyelenggaraan posyandu lansia tetap semangat dilaksanakan Bidan Desa Kebowan yang sekaligus menjabat menjadi Ketua TP.PKK Desa. Para Lansia Desa Kebowan semangat melaksanakan aktivitas dan pembelajaran yang diselenggarakan di tiap-tiap posko Posyandu Lansia.
"Senam Lansia, cek tiga sekawan (Gula Darah, Kolesterol dan Asam Urat) serta tensi selalu rutin kita selenggarakan di posko-posko Posyandu Lansia di masing-masing Dusun." Ungkap Ibu Sugiharti, AMKeb Bidan Desa Kebowan.
Sosialisasi Human Trafficking dan Pencegahan Kekerasan Seksual melalui Posyandu Lansia
Membangun Kesadaran Lintas Generasi untuk Melindungi Perempuan dan Anak
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya perdagangan manusia (human trafficking) dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, Pemerintah Desa [Nama Desa] menyelenggarakan kegiatan sosialisasi melalui forum Posyandu Lansia
Meski Posyandu Lansia identik dengan layanan kesehatan, namun kegiatan kali ini dimanfaatkan sebagai media edukasi lintas generasi, mengingat peran penting para lansia sebagai orang tua, kakek-nenek, dan tokoh masyarakat yang berpengaruh dalam lingkungan keluarga dan sosial.
Sosialisasi menghadirkan narasumber dari Puskesmas dan pendamping perlindungan perempuan dan anak, yang memaparkan:
-
Ciri-ciri dan modus umum perdagangan manusia, terutama yang menyasar anak dan perempuan.
-
Bentuk-bentuk kekerasan seksual serta upaya pencegahannya.
-
Cara melaporkan kasus secara aman.
-
Peran keluarga dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang aman dan suportif.
Para peserta lansia diajak berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menyampaikan pendapat terkait cara-cara mengawasi cucu atau anak di lingkungan sekitar, serta mendampingi mereka dalam penggunaan media sosial dan pergaulan sehari-hari.
Lansia sebagai Garda Depan Perlindungan
Dengan wawasan yang lebih luas, lansia didorong menjadi agen pelindung dalam keluarga dan masyarakat. Sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam membangun jejaring perlindungan dari tingkat rumah tangga, dengan harapan mereka dapat:
-
Mendeteksi potensi kekerasan atau eksploitasi anak/perempuan.
-
Menjadi tempat curhat yang aman bagi anak-anak.
-
Menyebarkan nilai-nilai perlindungan dan kasih sayang dalam keluarga.
27 Maret 2025 14:51:27
Thanks for your sharing! this is really helpful, I am always trying to <a href="https://escaperoads.org">escape...