Edukasi Remaja dan Orang Tua tentang Risiko Pernikahan Dini melalui Sosialisasi di Posyandu Remaja Dusun Bakalan
Dusun Bakalan, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang — Dalam rangka mencegah meningkatnya kasus perkawinan usia anak, Posyandu Remaja Dusun Bakalan menjadi wadah edukatif untuk menyampaikan pemahaman kepada remaja dan orang tua tentang risiko pernikahan dini. Sosialisasi ini bekerja sama dengan PLKB Kecamatan Suruh dan kader kesehatan desa.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan remaja serta beberapa orang tua/wali yang aktif mendampingi anak mereka di kegiatan Posyandu. Tujuannya adalah agar pemahaman mengenai risiko pernikahan dini tidak hanya dimiliki oleh remaja, tetapi juga oleh orang tua sebagai pengambil keputusan dalam keluarga.
Materi Sosialisasi: Risiko dan Dampak Pernikahan Dini
Dalam pemaparannya, penyuluh dari PLKB menjelaskan secara sederhana dan komunikatif tentang risiko pernikahan usia anak, antara lain:
-
Dari sisi kesehatan: meningkatnya risiko komplikasi saat hamil dan melahirkan karena tubuh belum matang secara biologis
-
Dari sisi psikologis: ketidaksiapan mental menghadapi konflik rumah tangga
-
Dari sisi ekonomi dan pendidikan: putus sekolah dan minimnya kemandirian finansial
-
Dampak terhadap anak: anak dari ibu usia dini lebih berisiko mengalami stunting
Edukasi juga dilengkapi dengan studi kasus ringan dan diskusi tanya-jawab yang melibatkan para remaja untuk memahami dan menyuarakan pandangan mereka.
Pelibatan Orang Tua: Kunci Pencegahan Nyata
Orang tua diberikan pemahaman bahwa mendorong anak menikah terlalu muda bukan solusi dari persoalan sosial atau ekonomi, tetapi justru bisa menjadi akar permasalahan baru. Mereka diajak untuk:
-
Memberikan dukungan pendidikan bagi anak
-
Menjadi pendengar dan pembimbing yang baik dalam masa remaja
-
Mengarahkan anak pada aktivitas positif seperti organisasi, keterampilan, dan keagamaan
Seorang ibu peserta kegiatan menyampaikan, “Ternyata dampaknya besar ya kalau anak menikah terlalu cepat. Saya jadi paham sekarang, lebih baik anak fokus belajar dulu.”
Integrasi dengan Kegiatan Posyandu Remaja
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan bersamaan dengan pelayanan rutin Posyandu Remaja, yang meliputi:
-
Pengecekan berat badan dan tekanan darah
-
Konseling ringan terkait kesehatan reproduksi
-
Diskusi kelompok kecil seputar masa depan dan perencanaan hidup sehat
Sosialisasi ini juga menjadi momen penguatan bahwa remaja harus punya peran dalam merancang masa depan, bukan sekadar mengikuti tekanan sosial atau budaya.
Melalui kegiatan sosialisasi di Posyandu Remaja, pemahaman tentang bahaya pernikahan dini dapat tersampaikan dengan pendekatan yang ramah dan mendalam, menyasar baik anak remaja maupun orang tua mereka. Pemerintah Desa Kebowan bersama kader dan PLKB berkomitmen untuk menjadikan Posyandu Remaja tidak hanya sebagai tempat pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai pusat edukasi karakter dan perencanaan masa depan remaja desa.
27 Maret 2025 14:51:27
Thanks for your sharing! this is really helpful, I am always trying to <a href="https://escaperoads.org">escape...