rombongan Kelembagaan Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, melakukan kunjungan kerja ke Desa Banyu Biru. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari praktik dan kebijakan yang diterapkan di Desa Banyu Biru sebagai desa yang sudah diakui secara nasional sebagai Desa Anti Korupsi. Desa Banyu Biru, yang terletak di Kabupaten Semarang, telah memperoleh pengakuan atas upayanya dalam mencegah dan memberantas korupsi di tingkat desa, menjadikannya model bagi desa-desa lain yang ingin mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Latar Belakang Kunjungan Kerja

Sebagai bagian dari upaya pemerintah Desa Kebowan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan desa yang baik dan bebas dari korupsi, kunjungan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana Desa Banyu Biru berhasil mengimplementasikan berbagai kebijakan yang mendukung terciptanya pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi.

Desa Banyu Biru telah menunjukkan keseriusannya dalam menerapkan prinsip-prinsip anti korupsi dalam segala aspek pemerintahan dan pembangunan desa. Dengan berbagai kebijakan dan langkah konkret, desa ini berhasil membangun sistem yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan penggunaan anggaran dan kebijakan desa, serta memastikan bahwa semua informasi publik terbuka untuk umum.

Tujuan Kunjungan

Kunjungan ini memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:

1. Mempelajari Praktik Desa Anti Korupsi Desa Kebowan ingin mempelajari bagaimana Desa Banyu Biru membangun dan menerapkan sistem yang anti korupsi di tingkat desa, termasuk bagaimana mereka mengelola anggaran desa, transparansi pengadaan barang/jasa, serta mekanisme pengawasan oleh masyarakat.
2. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Desa Kebowan Dengan mengunjungi desa yang telah diakui secara nasional sebagai desa anti korupsi, Kelembagaan Desa Kebowan berharap dapat meningkatkan kapasitas aparatur desa dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses pemerintahan desa untuk lebih memahami pentingnya tata kelola yang baik dan bersih.
3. Membangun Komitmen dalam Pengelolaan Anggaran Desa Desa Kebowan ingin mendapatkan wawasan mengenai pengelolaan anggaran desa yang transparan dan akuntabel, serta bagaimana melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan evaluasi anggaran desa, sehingga dapat meminimalisir potensi penyalahgunaan dana desa.